d.e.d.i.k.a.s.i.?

mungkin hasratku yang terlalu menggebu, mungkin pula aku yang tak sabar menunggu..

DEDIKASI. Satu kata yang belum lama ini diingatkan oleh temanku. Dia adalah wujud dari cinta kasih, keikhlasan, pengorbanan, dan pengabdian. Bukan sekedar kontribusi. Entah, rasanya aku sedikit gundah, aku cukup kecewa ketika makna ini selalu dilekatkan dengan kata materi. Inikah dunia pencarian rizki? Atau mungkin memang tingkat kepuasan hanya sampai pada materi? Sayang sekali. Tak inginkah kata puas ada pada tahap aktualisasi?

Ternyata belum berhenti. Oh tidak…aku merasa malu, tak malukah kamu melihatnya? Semoga tidak ikut menikmati suasana. Bersenda gurau dengan melupakan janji. Aku sendiri malu melihatnya. Bagaimana bisa sampai pada kata pengorbanan, kalau kewajiban sendiri saja tidak terselesaikan? Aku yakin bukan karena tidak mampu, tapi karena hal lain lebih melenakan bukan?

Dedikasi. Sebuah kata yang terdengar begitu tinggi. Sangat lekat dengan dunia akademisi. Namun sayangnya, tak banyak yang mampu menjalani…